Tuesday, April 28, 2015

Pantaskah Hukuman Mati di Negaraku Indonesia ?

Hukuman mati pantaskah dilakukan di negaraku indonesia ?
Ada yang mengatakan bahwa Saat ini indonesia termasuk dalam kategori darurat narkoba ! Maka dari itu hukum akan di jalankan kepada pengedar narkoba, tapi apakah hukuman mati jalan satu-satunya untuk membersihkan narkoba dari negaraku ini ? Dan apakah hukuman mati memberikan efek jera untuk pengedar lainnya ? Pertanyaan tersebut tidak memberikan jawaban yang pasti. Bahkan yang dihukum mati atas tuduhan narkoba tersebut malah salah sasaran. Karena yang dihukum mati ada yang terjebak oleh keadaan dan hasutan oleh bandar yang besar. Indonesia hanya mencoba untuk tegas dan menunjukan kepada dunia kalau Indonesia itu punya hukum dan indonesia hanya ingin mendapat pengakuan oleh negara lain kalau indonesia adalah negara hukum yang tegas. Tapi semua itu malah menjadikan indonesia sebagai negara arogan dan tidak mempunyai rasa prikemanusiaan dan prikeadilan dimata dunia.

Hai Penguasa hukum, Tuhan saja maha pengampun bagi umatnya yang mau bertobat, masa Anda sebagai manusia tidak bisa mengampuni seseorang yang dapat bertobat dan bahkan anda tidak menghiraukan permohonan ampun dari tersangka untuk menjadi yang lebih baik lagi. Jika timbul pernyataan bahwa Narkoba membunuh 40 org indonesia setiap harinya maka hukuman mati harga mati untuk gembong narkoba. Dan Apakah membunuh 1 orang dapat menyelamatkan 40 org tersebut ?

Mana lebih mengerikan antara Narkoba dan Koruptor ?
Jika narkoba dapat membunuh 40 org indonesia setiap harinya, apakah Koruptor tidak mungkin membunuh lebih dari 40 org indonesia setiap harinya ?
Narkoba hanya menyerang per individu, Tapi Koruptor membunuh secara massal. Tapi kenapa para koruptor tidak dihukum mati juga demi menjaga keselamatan warga indonesia dan malah para koruptor terkesan terlindungi oleh hukum! Bahkan pemerintah seolah-olah terkesan sepele terhadap efek yang di akibatkan para koruptor. Jika indonesia ingin tegas, maka para koruptor wajib ikut dihukum mati.

Jika berbicara hukuman mati untuk koruptor, indonesia pasti berfikir tentang prikemanusiaan. Tapi kenapa untuk Narkoba malah indonesia menjadi tutup kuping untuk segala pembelaannya tersangka ?

Mereka juga ingin hidup dan mereka ada keluarga yang berharap Si tersangka kembali berkumpul ditengah-tengah keluarga mereka. Posisikanlah diri Anda di tersangka maka Anda akan tau rasanya dihadapkan oleh kematian yang mengundang. Manusia itu cukup dibuat jera dan bertobat, Bukannya langsung mencabut nyawanya dengan menembakinya dengan tangan terikat. Itu manusia apa binatang buruan ? Kalau gembong narkoba memang ibarat binatang buruan yang harus dtitangkap dan dibunuh, maka Anda tidak ada bedanya dengan Tuhan. Tapi Didunia ini tidak ada yang bisa mengambil nyawa seseorang kecuali Tuhan itu sendiri.

Ingat karma itu pasti ada. Mungkin tidak sekarang tapi di kemudian hari pasti ada. Tapi yang takut terkena karma itu adalah kami ! Warga indonesia. Karena atas kelakuan penguasa hukum kami yang menghukum mati, akan ada kecaman dari negara lain bahkan mengutuk indonesia ku ini. Jika demikian siapa yang merasakan efeknya ? Ya kami. Untuk dari itu hapuskanlah hukuman mati, Jangan selesaikan masalah tersebut dengan hukuman mati. Pasti masih ada cara lain untuk membuat indonesia bebas dari narkoba. Cara satu-satunya yaitu mengawasi orang luar masuk ke indonesia dan cukup dihukum dan di denda. Bukannya dihukum mati.

Dan jika tersangka pengedar dan gembong pembuat narkoba berasal dari warga indonesia sendiri maka cukup melakukan pengawasan terhadap barang yang masuk ke indonesia, karena saya yakin mesin pembuat narkoba tidak berasal dari indonesia melainkan di impor dari negara lain.
Yakinlah indonesia memang negara hukum dan mempunyai rasa prikemanusiaan. Kita hidup di dunia cuma sekali dan jangan Anda mencoba menjadi Tuhan. Karena cuma Tuhan yang bisa mencabut nyawa manusia.

Bagikan

Jangan lewatkan

Pantaskah Hukuman Mati di Negaraku Indonesia ?
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

Terimakasih telah memberi komentar di sonirivaldi.blogspot.com

loading...